Bareskrim Usut Kasus Ginjal Akut Anak, Menkes: Lebih Penting Menyelamatkan Bayi

Bareskrim Polri saat ini tengah memeriksa sampel obat sirop yang diproduksi sebab dua perusahaan yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana temuan mengenai Badan Pengawas Obat maka Makanan (BPOM).
Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan saat ini fokusnya ala menyelamatkan anak-anak melalui kematian akibat gagal ginjal akut ketimbang langkah hukum. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
“Kalau saya, saya ngerasa yuk kita konsentrasinya beresin ini supaya tidak lebih berlebihan lagi bayi-bayi kita yang meninggal, nyawa lebih bermanfaat,” kata Budi Gunadi kepada warguraun yang dikutip atas Senin 31 Oktober 2022.
“Kalau saya melihatnya lebih penting menyelamatkan bayi-bayinya mengenai kematian, lebih tidak marah tenaganya kita pakai akan bisa menjaga bayi kita terjaga,” sambungnya.
Meski begitu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik Bareskrim Polri jika menemukan kelalaian terkait kasus rusak ginjal akut di anak cucu.
“Kita serahkan kepada teman-teman dempet bidang hukum kalau terbukti ada kelalaian,” jelas Menkes.
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal Polri sewaktu memanggil sejumlah produsen obat cair atau sirup terkait kasus suak ginjal akut di Indonesia yang diduga ganjaran konsumsi obat cair.
Hal ini dikatakan Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Pipit Rismanto.
"Akan meminta klarifikasi pihak-pihak adapun memproduksi," ucap dia kepada warkegembiraann, Sabtu 29 Oktober 2022.
Menurut Pipit, pihaknya masih menunggu hasil analisa atas sampel obat. Setelah itu, barulah nantinya akan dimintai kebayanan pembuat obat. Namun, dirinya tidak merinci berapa luber pihak bahwa akan dimintai kebayanannya.
Dia pun belum mengungkap era pasti pemeriksaan dilakukan. Namun, dia menegaskan pihaknya akan memanggil prokubusen lebih pada guna dimintai kebenderangan.
“Kami dalami doang perusahaan lain," kainterogasi.